Selasa, 25 Januari 2011

Resume Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas( Activity Based Costing /ABC)


Biaya per Unit

          Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan konstruksi membangun 100 rumah dengan ukuran serta kualitas yang sama, dengan total biaya untuk rumah-rumah tersebut adalah $6 juta, maka biaya setiap rumah adalah $60000( $6 juta/100 rumah ).
Defenisi biaya produk tergntung pada tujuan manajerial yang dipenuhi.sebagai contoh biaya produk sering kali didefinisikan sebagai biaya produksi: yaitu jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead produksi.total biaya produksi harus di ukur dan selanjutnya harus dapat di kaitkan dengan unit yang diproduksi. Pengukuran biaya meliputi penentuan jumlah dolar  dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang di gunakan pada produksi.nilai biayanya dapat berupa biaya actual yang di bebankan pada input produksi atau dapat pula berupa angka perkiraan.
Pentingnya biaya produk per unit
System akuntansi  biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk atau jasa dapat di tentukan.biaya per unit penting bagi penilaian persediaan, penentuan laba, dan penyediaan input untuk berbagai keputusan seperti penetapan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau menolak pesanan khusus. Oleh karena itu maka keakuratannya menjadi masalah yang penting.
Cara untuk mendapatkan informasi biaya per unit
            Terdapat  beberapa cara berbeda untuk mengukur dan membebankan biaya . Dua pengukuran tersebut adalah perhitungan biaya actual dan perhitungan biaya normal. Perhitungan biaya actual yaitu membebankan biaya actual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead ke produk..perhitungan biaya normal yaitu membebankan biaya actual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung ke produk;akan tetapi biaya overhead dibebankan ke produk dengan menggunakan tarif perkiraan. Tarif perkiraan overhead adalah suatu tariff yang didasarkan pada perkiraan data dan dihiung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Tariff perkiraan overhead=                    Biaya yang diperkirakan
                                                Penggunaan aktivitas yang diperkirakan

Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Fungsi
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung  ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung. Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi menggunakan penggerak akivitas tingkat unit( faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi )contoh-contoh dari penggerak tingkat unit yang pada umumnya digunakan untuk membebankan overhead meliputi:unit yang diprodusi, jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, dan biaya bahan baku langsung.
Tingkat kapasitas yang dapat dipilih pada umumnya ada empat :
1)      Kapasitas aktivitas yang diharapkan adalah output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai pada tahun yang akan datang
2)      Kapasitas aktivitas normal adalah output aktivitas rata-rata yang perusahaan alami dalam jangka panjang ( volume normal dihitung lebih dari sau periode )
3)      Kapasitas aktivitas teoitis adalah output aktivitas maksimum secara absolut yang dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna
4)      Kapasitas aktivitas praktis adalah output maksimum yang dapat diwujudkan jika  semuanya berjalan secara efisien.
Tarif overhead keseluruhan pabrik dihitung. Perhitungan ini terdiri dari dua tahap. Pertama, biaya overhead yang di anggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik  ( pembebanan biaya tahap pertama ). Biaya overhead dibebankan secara langsung ke kesatuan biaya tersebut dengan menambahkan seluruh biaya overhead yang diperkirakan muncul dalam satu tahun. Secara logika, kita dapat beragumentasi bahwa biaya-biaya ini dibebankan ke aktivitas makro yang sangat luas: produksi.sewaktu biaya dihitung masuk ke dalam kesatuan biaya ini, tarif keseluruhan pabrik dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat unit( biasanya jam tenaga kerja langsung ).terakhir biaya overhead dibebankan ke produk, melalui cara mengkalikan tarif  tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk.
kerangka kerja konseptual dua tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya overhead keseluruhan pabri dibagi dan dibebankan ketiap departemen produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.ketika biaya di bebankan ke tiap departemen produksi, penggerak berdasarkan unit seperti jam tenaga kerja langsung( untuk departemen yang memakai banyak tenaga keja ) dan jam mesin ( untuk departemen yang memakai banyak mesin ), digunakan untuk menghitung tarif departemen. Produk yang diproses oleh berbagai departemen di asumsikan mengonsumsi sumberdaya overhead sesuai proporsi penggerak berdasarkan unit departemen ( seperti jam mesin atau jam tenaga kerja langsung yang digunakan ).selanjutnya, pada tahap dua, overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait. Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen.
Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Berdasarkan Fungsi
          Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, dan pada banyak perusahaan persentase biaya produk lebih tinggi di bandingkan tenaga kerja langsung. Pada saat yang bersamaan, banyak aktivitas overhead tidak berkaitan dengan unit yang diproduksi. Sistem biaya  tradisional tidak dapat membebankan biaya dari aktivitas overhead yang tidak berkaitan dengan unit secara benar . aktivitas overhead tersebut dikonsumsi oleh produk dalam proporsi berbeda, dibandingkan aktivitas overhead berdasarkan unit. Oleh karena adanya kenyataan tersebut, pembebanan overhead dengan hanya menggunakan penggerak berdasarkan uni, dapat menyebabkan distorsi biaya produk. Hal ini dapat menjadi masalah jika biaya overhead berdasarkan unit memiliki proporsi yang signifikan dari total biaya overhead.
         Sistem biaya berdasarkan aktivitas(activity based cost-ABC) pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Asumsi yang mendasari adalah bahwa aktivitas-aktivitas memakai sumber-sumber daya dan produk,sebagai gantinya memakai aktivitas. Oleh sebab itu, ABC juga merupakan proses dua tahap. Akantetapi, dalam sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak(menekankan hubungan sebab akibat) sedangkan sistem biaya traditional cenderung intensif alokasi(sangat mengabaikan hubungan sebab akibat).
Pengelompokan Aktivitas Yang Homogen
            Pada tahap pertamadari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, aktivitas diidentifikasikan, biaya dihubungkan dengan aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan sebagai aktivitas primer ( aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelaanggan ) atau aktivitas sekunder ( aktivitas yang dikonsumsi oleh  aktivitas primer ). Dalam tahap lanjutan biaya dari aktivitas sekunder dibebankan ulang pada aktivitas primer. Dalam tahap akhir, biaya dari aktivitas primer dibebankan pada produk atau pelanggan. Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan) atau pembebanan biaya pada produk atau pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Walaupun teknologi informasi pasti mampu menangani berbagai jumlah tarif tersebut, ada baiknya jika jumlah tarif tersebut dikurangi agar dapat mengurangi kerumitan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Proses mengurangi jumlah tarif
Guna mengurangi jumlah tarif overhead yang dibutuhkan dan untuk mempersingkat proses, aktivitas dapat di kelompokan ke dalam kelompok sejenis bedasarkan karakter yang sama: (1) mereka secara logika berhubungan, dan (2) mereka mempunyai rasio konsumsi yang sama terhadap semua produk. Kesatuan biaya sejenis adalah kumpulan dari biaya overhead yang berhubungan dengan masing-masing  kelompok aktivitas.begitu kesatuan biaya ditentukan, biaya per unit dari penggerak aktivitas terpilih dihitung dengan membagi biaya kelompok dengan kapasitas praktis penggerak aktivitas.hal inilah disebut tarif kelompok(pool rate). Tarif kelompok adalah biaya total dibagi dengan penggerak terpilih dari suatu aktivitas, dalam kelompok.
Klasifikasi secara rinci aktivitas
            Pada pembentukan kumpulan aktivitas yang berhubungan, aktivitas diklasifikasikan menjadi salah satu dari empat kategori umum aktivitas berikut:
  1. Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali suatu unit diproduksi, contoh pemesinan dan perakitan
  2. aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi, contoh penyetelan, pengawasan (kecuali apabila setiap unit diperiksa), jadwal produksi, dan penanganan bahan.
  3. aktivitas tingkat produk adalah aktivias yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan, contoh perubahan teknik, pengembangan prosedur pengujian produk, pemasaran produk, rekayasa teknk produk, dan pengiriman.
  4. aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses umum diproduksi suatu pabrik.contoh manajemen pabrik, tata letak, pendukung program komunitas, keamanan, pajak kekayaan, dan penyusutan di pabrik.

Perbandingan dengan perhitungan biaya berdasarkan fungsi
Pada system berdasarkan fungsi, pemakaian overhead oleh produk di asumsikan untuk di jelaskan hanya dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Pada system berdasarkan fungsi yang canggih, biaya overhead d klasifikasikan sebagai biaya tetap atau variabel dengan penggerak berdasarkan unit.dari perspektif system berdasarkan aktivitas overhead varialbel ditelusuri secara memadai ke masing-masing produk(untuk kategori ini, konsumsi overhead meningkat dengan meningkatnya unit yang diproduksi). System berdasarkan aktivita memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk dengan mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap, ternyata bervariasi secara proporsional dengan perubahan selain volume produksi.
Perhitungan  Biaya Pelanggan Dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas
          Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan biaya roduk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas ke produk yang memakai aktivitas. ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok.
Perhitungan biaya pelanggan berdasarkan aktivitas
            Para pelanggan adalah obyek-obyek biaya dasar.para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, dan kebutuhan dukungan rekayasa teknik. Pengetahuan biaya untuk melayani pelanggan penting untuk penentuan harga, menentukan bauran pelanggan, dan meningkatkan laba.
            Pembebanan biaya dari costumer service pada pelanggan, dilakukan dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk.
Perhitungan biaya pemasok berdasarkan aktivitas
            Perhitungan biaya  berdasarkan akivitas juga dapat membantu manajer untuk mengidentifikasikan biaya yang sebenarnya dari para pemasoknya. Biaya seorang pemasok lebih baanyak dari pembelian komponen atau bahan yang dibutuhkan. sebagaimana halnya dengan pelanggan, pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian.
            Pembebankan biaya aktivitas yang berhubungan dengan pemasok ke pemasok mengikuti pola yang sama sebagaimana perhitungan biaya produk dan pelanggan berdasarkan aktivitas/ABC.

2 komentar:

  1. latihan cara menghitung ABC (Activity Based Costing). Kunjungi link berikut ini :
    http://www.mazuqon.com/2015/05/simulasi-latihan-menghitung-abc.html

    BalasHapus
  2. Mengapa pengitungan biaya berdasarkan aktivitas lebih dinilai lebih akurat di bandingkan dengan penghitungan biaya berdasarkan fungsi ?

    BalasHapus