Selasa, 25 Januari 2011

Resume Tujuan Dan Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban


Akuntansi pertanggungjawaban
System akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasilnya juga dalam menentukan imbalan yang dapat diterima seseorang.peranan ini disebut dengan pertanggungjawaban dan merupakan hal utama dalam pengendalian manajerial.. model pertanggungjawaban didefinisikan oleh empat unsur utama:
  1. memberikan tanggungjawb
  2. menetapkan ukuran kinerja atau benchmark
  3. mengevaluasi kinerja,dan
  4. memberikan imbalan
akuntansi pertanggungjawban tradisional vs kontemporer
akuntansi pertanggungjawaban traisional adalah system akuntansi pertanggungjawaban untuk lingkungan yang stabil.sedangkan akuntansi pertanggungjawaban kontemporer adalah system akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh perusahaan yang beroperasi  dalam lingkungan yang dinamis.Akuntansi pertanggungjawaban tradisional sangat menekankan pada standart dan perhitungan varians( untuk lingkungan yang dinamis ).
Dalam kerangka tradisional banyak perusahaan menekankan pengendalian biaya tenaga kerja diatas biaya masukan lainnya.dalam lingkungan manufaktur yang canggih, penekanan diberikan pada efisiensi proses dibandingkan efisiensi tenaga kerja. System akuntansi pertanggungjawaban tradisional tidak mengklasifikasikan dan melaporkan biaya yang ditargetkan untuk eliminasi, dan juga menekankan pengendalian keuangan padahal keuntungan yaanag didapat kebanyakan bukan dalam bidang keuangan.maka dari sini dibutuhkan system akutansi prtanggungjawaban kontemporer.
Manajemen berdasarkan aktivitas( ABM )
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management) merupakan pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat perhatian manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan, dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh. ABM meliputi analisis kalkulasi biaya produk dan analisis nilai produk.

Analisis nilai proses
Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas, berfokus pada pertanggungjawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan maksimisasi kinerja system secara menyeluruh bukan kinerja individu. Analisis nilai proses terpusat pada :
1.      Analisis Penggerak Merupakan usaha untuk mengidentifikasi factor – factor  yang menjadi penyebab utama biaya aktivitas. 
2.      Analisis Aktivitas (activity analysis) merupakan proses identifikasi, penjabaran, dan evaluasi aktivitas yang dilakukan oleh organisasi. Analisis aktivitas akan menghasilkan empat hal: (1) aktivitas apa yang telah dilakukan, (2) berapa banyak orang yang melakukan aktivitas, (3) waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas,dan (4) menentukan nilai aktivitas bagi organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah
Aktivitas dapat diklasifikasikan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Aktivitas bernilai tambah (value-added activity) merupakan aktivitas yang dibutuhkan agar dapat bertahan dalam bisnis. Aktivitas lain dalam perusahaan merupakan diskresioner. Aktivitas diskresioner (discretionary activity) diklasifikasikan sebagai aktivitas bernilai tambah bila secara bersamaan memenuhi tiga kondisi:(1)aktivitas yang menghasilkan perubahan,(2)perubahan itu tidak dapat dicapai oleh aktivitas sebelumnya, dan (3)aktivitas itu memungkinkan aktivitas lainnya dapat dilakukan.sedangkan Aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue-added activity) yaitu semua aktivitas selain dari aktivitas yang penting dilakukan untuk bertahan dalam bisnis. Aktivitas tidak bernilai tambah dapat diidentifikasi dari ketidakmampuan untuk memenuhi satu dari ketiga kondisi yang disebutkan pada aktivitas bernilai tambah.
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya dengan empat cara:
  1. Eliminasi aktivitas (activity elimination) memfokuskan pada aktivitas tidak bernilai tambah. Setelah aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah diidentifikasi, pengukuran harus dilakukan untuk menghilangkan aktivitas tersebut dari organisasi
  2. Pemilihan aktivitas (activity selection) merupakan pemilihan di antara berbagai jenis aktivitas yang berasal dari strategi bersaing. Strategi yang berbeda akan menghasilkan aktivitas yang berbeda
  3. Pengurangan aktivitas (activity reduction) dapat menurunkan waktu dan sumber daya yang diperlukan oleh aktivitas. Pendekatan terhadap pengurangan biaya ini harus ditujukan terutama pada peningkatan efisiensi dari aktivitas yang diperlukan atau strategi jangka pendek untuk memperbaiki aktivitas tidak bernilai tambah hingga aktivitas tersebut dapat dieliminasi.
  4. Pembagian aktivitas (activity sharing) meningkatkan efisiensi dari aktivitas yang diperlukan dengan menggunakan skala ekonomis. Khususnya, kuantitas dari penggerak biaya (cost driver) ditingkatkan tanpa meningkatkan total biaya aktivitas itu sendiri. Hal ini mengurangi biaya per unit dari penggerak biaya dan jumlah biaya yang dapat ditelusuri ke produk yang mengkonsumsi aktivitas.
Pengukuran Kinerja Aktivitas
            Ukuran kinerja aktivitas terdapat baik dalam bentuk keuangan maupun nonkeuangan. Ukuran kinerja tersebut dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan dan hasil akhir yang dicapai. Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya perbaikan berkelanjutan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama, yaitu:
  1. efisiensi berfokus pada hubungan antara masukan aktivitas dan keluaran aktivitas.
  2. kualitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang benar pada saat pertama dilakukan. Bila terdapat cacat pada keluaran aktivitas, maka aktivitas tersebut perlu diulangi kembali, yang menyebabkan biaya yang tidak perlu dan penurunan efisiensi
  3. waktu yang lebih lama berarti lebih banyak konsumsi sumber daya dan kekurangmampuan untuk bereaksi terhadap permintaan pelanggan.
Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas mencakup:(1) laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah,(2) kecenderungan dalam laporan biaya aktivitas,(3) tolok ukur (benchmarking),(4) anggaran fleksibel aktivitas,(5) anggaran siklus hidup
Ukuran Keuangan Bagi Kinerja Aktivitas
            Ukuran keuangan dari kinerja memberikan informasi spesifik  tentang dampak dolar atas perubahan kinerja aktivitas. Dengan demikian, ukuran keuangan harus mengindikasikan baik penghematan potensial maupun aktual.
Pelaporan Biaya Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah
            Biaya bernilai tambah adalah satu-satunya biaya yang harus dimiliki oleh perusahaan. Standart nilai tambah memerlukan eliminasi total dari aktivitas tidak bernilai tambah; untuk aktivitas-aktivitas tersebut keluaran optimalnya adalah nol dengan biaya juga nol. Dasar dari identifikasi dan perhitungan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah adalah identifikasi ukuran keluaran pada setiap aktivitas.
Penggerak dan dampak Perilaku
            Ukuran keluaran aktivitas diperlukan untuk menghitung dan menelusuri biaya tidak bernilai tambah. Pengurangan aktivitas tidak bernilai tambah harus mendorong terjadinya penurunan akan permintaan aktivitas dan penurunan ukuran keluaran aktivitas.
Pelaporan trend
Laporan trend menunjukkan adanya penurunan biaya, sebagaimana yang diharapkan. Lebih dari setengah tidak bernilai-tambah dapat dieliminasi. Masih terdapat kemungkinan untuk perbaikan tetapi perbaikan aktivitas yang telah berlangsung berjalan dengan sukses. perbandingan biaya aktual pada kedua periode harus menunjukan penurunan yang sama. Namun pelaporan biaya tidak bernilai-tambah tidak hanya menunjukkan penurunan yang terjadi, tetapi juga memberikan informasi kepada menejer tentang seberapa besar potensi yang tersisa untuk penurunan biaya. Aktivitas bernilai-tambah dapat diubah menjadi aktivitas tidak bernilai-tambah dan tingkat nilai-tambah juga dapat berubah.
Peranan standar interm (yang dapat dicapai saat ini)   
Bila perusahaan menekankan pada penurunan biaya tidak bernilai-tambah, maka dapat ditetapkan standar interm yang menunjukan jumlah perbaikan yang dirancang untuk tahun mendatang. Membandingkan biaya aktual dengan standar yang dipakai merupakan ukuran mengenai seberapa besar keberhasilan tujuan perbaikan pada tahun berjalan dapat dipenuhi.
Benchmarking
Pendekatan lain dalam penentuan standar yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi peluang perbaikan aktivitas disebut benchmarking. Benchmarking menggunakn praktek terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Tujuan dari pendekatan ini adalah menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan aktivitas dan proses.
Anggaran Fleksibel Aktivitas
Anggaran Fleksibel Aktivitas (activity flexible butgeting) memungkinkan dilakukannya prediksi biaya aktivitas yang akan terjadi dengan berubahnya penggunaan aktivitas.  Analisis varians dalam kerangka aktivitas ini  membuat manajer  membagi biaya aktivitas menjadi komponen bernilai – ambah  dan tidak bernilai – tambah, membedakan antara dampak biaya aktivitas yang digunakan dan tidak digunakan. 
Penganggaran Biaya siklus hidup Produk 
Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan waku keberadapan  produk dari  konsep hingga menjadi produk. Biaya  siklus hidup adalah semua biya yang berhubungan dengan produk selama umur hidupnya. . Jadi menejemen  biaya siklus- hidup produk (life-cycle cost menjement) berpusat pada pengolahan aktivitas rantai nilai sehingga menciptakan keunggulan kompetitip jangka panjang.
Pengurangan Biaya
Manajer perlu melakukan investasi lebih banyak dalam aktiva sebelum produksi dan memberikan lebih banyak sumberdaya pada aktivitas ditahap awal siklus hidup produk sehingga semua biya keseluruhan – hidup dapat diturunkan.
Biaya  Keseluruhan – Hidup Produk
Dari sudut pandang keseluruhan–hidup,biaya produk terdiri atas empat unsur utama:(1) biaya yang tidak berulang,(2) biaya manufaktur,(3) biaya logistic,dan (4) biaya purnajual pelanggan. Kalkulasi biaya keseluruhan hidup juga meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan penetapan harga yang lebih baik dan memperbaiki penilaian profitabilitas produk.
Peranan Kalkulasi Biaya Target
Manajemen biaya siklus- hidup menekankan pada penurunan biaya, bukan pengendalian biaya. Jadi, kalkulasi biaya target menjadi alat yang sangat berguna untuk menentukan tujuan penurunan biaya. Biaya target (target cost) merupakan perbedaan antara harga jual yang dibutuhkan untuk mendapatkan mangsa pasar yang ditentukan dengan laba per unit yang diinginkan. Bila biaya target lebih kecil dari pada yang dicapai sekarang, maka menejemen menganggarkan penurunan biaya untuk mendekatkan biaya aktual terhadap biaya target.
Siklus hidup yang pendek
Dalam biaya siklus-hidup adalah penting bagi semua perusahaan manufaktur, namun hal ini lebih penting bagi perusahaan yang memiliki produk dengan siklus hidup pendek., perusahaan yang memiliki produk dengan siklus hidup pendek biasanya tidak memiliki waktu untuk bereaksi seperti tersebut di atas sehingga pendekatan mereka harus lebih proaktif. Jadi, untuk siklus hidup yang pendek, perencanaan siklus-hidup yang baik adalah penting dan harga harus ditetapkan sesuai dengan biaya siklus-hidup serta dapat memberikan pengembalian yang cukup.
Ukuran NonKeuangan Bagi Kinerja Aktivitas
Ukuran non keuangan bagi kinerja memainkan peranan penting dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban kontemporer. Dalam lingkungan yang lebih canggih, pengendalian operasional dilakukan sebelum terjadi bukan setelah terjadi. Pekerja lebih berhubungan langsung dengan ukuran operasional, dan hasil operasional dapat dilaporkan secara langsung (real time), serta tidak ada penundaan. Ukuran operasional harus berhubungan dengan faktor-faktor  yang dianggap penting dalam persaingan. Ukuran operasional juga harus berhubungan dengan tiga dimensi kerja aktivitas yaitu :
1.Ukuran efesiensi
Produktivitas mengukur seberapa efisien masukan (input) yang digunakan untuk memproduksi keluaran (output). Ukuran operasional aktivitas mencakup keluaran/bahan, keluaran/jam tenaga kerja, keluaran/kilowatt-jam, dan keluaran/orang yang dipekerjakan. Keluaran untuk proses manufaktur diukur dalam unit produk. Ukuran yang digunakan tergantung pada jenis aktivitas.
Selain ukuran efesiensi terdapat ukuran efesiensi lainnya, misalnya efesiensi aktivitas otomatisasi yakni pengukuran yang dapat diukur dengan penggunaan mesin, persentase kapasitas mesin yang digunakan, atau ketersediaan mesin.
Pengendalian persediaan barang dalam proses dan barang jadi juga memberikan petunjuk bagi perusahaan akan adanya kemungkinan penghematan. Penyimpanan persediaan dipandang  sebagai aktivitas tidak bernilai-tambah dan tujuannya adalah untuk menurunkan keluaran aktivitas. Kunci untuk mengendalikan persediaan adalah penggunaan system JIT dalam manufaktur dan pembelian.
2.Kualitas
Ukuran operasional kualitas tergantung pada aktivitas atau proses dan keluarannya. Untuk proses manufaktur, dengan produk atau komponen sebagai keluaran, ukuran operasional kualitas dapat berupa cacat per unit, jumlah unit cacat/total unit diproduksi, persentase kegagalan eksternal, dan jumlah sisa bahan dibagi total bahan yang digunakan Dua ukuran operasional lain yang mungkin adalah jumlah pesanan yang salah/total jumlah pesanan dan jumlah kesalahan per pesanan. Tujuan operasional adalah untuk menilai kemajuan perusahaan dan memotivasi pekerja untuk secara terus-menerus mencari jalan memperbaikinya.
3.Waktu
Terdapat dua karakteristik kinerja yang berhubungan dengan waktu yakni keandalan (reliability) dan ketertanggapan (responsiveness). Keandalan atau realibilitas berarti keluaran aktivitas dikirimkan tepat waktu. Untuk produk akhir hal ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi tanggal pengiriman yang dijanjikan. Ketertanggapan mengukur waktu tenggang (lead time)  yang dibutuhkan untuk membuat keluaran yang diperlukan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketertanggapan dengan menurunkan waktu proses. Ukuran operasional yang menghubungkan kedua karakteristik tersebut diperlukan adanya :
Keandalan
Ukuran keandalan dapat dilihat pada aktivitas pengiriman barang jadi ke pelanggan. Pengiriman yang tepat waktu merupakan ukuran operasional yang biasa digunakan dalam mengukur keandalan.

Ketertanggapan
Untuk aktivitas pemenuhan pesanan, ketertanggapan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menanggapi permintaan pelanggan. Waktu siklus dan kecepatan adalah dua ukuran operasional untuk kecepattanggapan.
Kecepatan dan waktu siklus telah menjadi ukuran kinerja operasional yang penting karena meningkatnya penekanan terhadap kemampuan berdasarkan waktu. Insentif dapat digunakan untuk mendorong manajer operasional menurunkan waktu siklus manufaktur atau meningkatkan kecepatan, sehingga memperbaiki kinerja pengiriman. Cara alami untuk mencapai tujuan ini adalah menyatukan biaya produk dengan waktu siklus dan memberi imbalan kepada manajer operasional bila berhasil menurunkan biaya produk. Dengan menggunakan waktu produktif teoritis yang tersedia untuk satu periode (dalam menit), biaya standar bernilai-tambah per menit dapat dihitung
Biaya standar per menit =  Sel biaya konversi
                                                      Menit yang tersedia

Untuk mendapatkan biaya konversi per unit, biaya standar per unit dikalikan dengan waktu siklus aktual yang digunakan untuk menghasilkan unit selama periode berjalan.Dengan membandingkan biaya per unit yang dihitung dengan waktu siklus actual terhadap kemungkinan biaya per unit yang berasal dari waktu siklus teoritis atau optimal, manajer dapat menilai potensi perbaikan
a)      Efisiensi Siklus Manufaktur
Menghitung efisiensi siklus manufaktur (manufacturing cycle efficiensy (MCE)) sebagai berikut:
            MCE =                                        Waktu pemrosesan
                     Waktu pemrosesan + waktu pemindahan + waktu pemeriksaan + waktu tunggu
            dimana waktu pemrosesan adalah waktu yang diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar